Pengusaha Sukses :: Merek Dagang Maicih
Pengusaha Sukses Maicih Tak Pernah Menyerah
Menuju 3 tahun perjalanan usaha Maicih, saya berusaha untuk terus menjadi pengusaha sukses yang tak akan menyerah sedikit pun memperjuangkan kebenaran. 3 tahun perjalanan seru yang lumayan berliku, saya berusaha untuk selalu bersabar. Saya juga belajar untuk selalu bersyukur karena masih banyak yang mendukung menemani kami selama ini, yang percaya bahwa kami memulai segalanya dengan niat baik. Kami menyebutnya Keluarga Maicih. Mereka adalah pelanggan setia, distributor dan agen Maicih yang loyal, juga seluruh karyawan perusahaan yang berjuang tak kenal lelah siang dan malam berkarya. Dan tak lupa teman-teman dari berbagai komunitas yang selalu mendukung dengan berkolaborasi dan berkontribusi bersama memajukan budaya lokal, aktivasi-aktivasi positif terutama komunitas positif anak muda, semangat untuk memperbaiki lingkungan sekitar, berbuat baik untuk banyak orang, dan banyak hal yang menyenangkan lainnya.
Di tahun pertama kemunculan Maicih, keluarga itu diuji oleh kemunculan akun-akun anonym di Twitter yang menyertakan nama Maicih, di antara sekian banyak akun tersebut ada satu yang bertindak seolah akun resmi dan sangat mengganggu kenyamanan berdagang. Dari titik kemunculan akun inilah, kemudian banyak penyalahgunaan nama Maicih yang akhirnya ditemukan banyak kegiatan produksi dan distribusi yang sejadi-jadinya di beberapa tempat tanpa seizin kami. Lucu mengingat semuanya bisa sampai di titik ini. Ketika banyak orang yang salah alamat, salah menuduh, salah kaprah, bahkan hal ini yang memicu perpecahan di tubuh Maicih, taulah pasti ini mah ga usah diceritain lagi ya heu. Betapa orang mudah sekali terprovokasi. Beberapa kali saya pernah dituding oleh beberapa orang yang merasa dirinya hebat dan paling benar bahwa saya adalah orang yang memproduksi Maicih yang palsu. Orang-orang ini mencemooh dan menghina saya tanpa menelusuri sejarah dan kebenarannya. Gila memang.. Saya yang menemukan ide tentang keripik Maicih pertama kali, malah saya yang dibilang palsu. Pernahkah teman-teman terbayang merasakan hal itu ? Gimana rasanya punya brand yang dibangun dengan jerih payah dari nol, terus dibilang palsu oleh beberapa orang ? Sungguh sesak di dada, saya mengerti rasanya jadi Steve Jobs ciyeee gaya ya. Inilah yang mungkin dirasakan musisi-musisi indie ketika lagunya menyebar begitu saja sebelum CD orisinilnya rilis di pasaran seperti teman kita The Milo album Photograph. Ketika hak intelektual kita dilecehkan dan diinjak-injak. Nyeri moal bisa diubaran :D
Hampir 3 tahun teman.. Kami bukan diam begitu saja melihat banyak orang salah kaprah tentang sejarah Maicih. Kami terus berusaha memberikan yang terbaik untuk melayani incu Maicih yang setia, dan selalu percaya bahwa kami adalah yang sebenar-benarnya memproduksi Maicih yang asli dari awal kemunculannya pada 10 Juni 2010. Sesuai cita-cita saya membangun Maicih dari awal bersama istri saya, yaitu untuk mengangkat budaya lokal dan menjadi jalan rezeki untuk banyak orang baik. Sembari fokus melayani pelanggan setia ini, saya menunggu datangnya kabar baik yang akan mencerahkan semuanya.
Pengusaha Sukses Maicih -- Buah dari Kesabaran
Benar kata banyak orang bahwa sabar itu selalu membuahkan hasil yang indah, begitu juga dengan menjadi pengusaha sukses. Pengusaha sukses harus memilik mental yang kuat dan berusaha sabar dalam setiap ujian usaha ataupun bisnisnya. Kabar baik itu pun tiba tepat pada waktunya pada kami. Di saat menjelang usia 3 tahun usaha Maicih, saya diberi kabar oleh tim legal kami bahwa merek dagang yang saya sudah daftarkan sejak tahun 2010 itu akhirnya kini sudah berwujud menjadi sertifikat merek dagang. Alhamdulillah.. Dengan terbitnya sertifikat merek dagang Maicih ini, saya berharap tak akan ada lagi yang salah alamat. Ini juga menjadi penanda babak baru perjuangan saya untuk berusaha dan lebih banyak berbuat baik.
Perjuangan menjadi pengusaha sukses itu tak akan berhenti di sini. Memiliki merek dagang Maicih hanyalah satu dari sekian syarat pengusaha sukses untuk melindungi kekayaan intelektualnya di mata hukum dan negara. Sehingga usaha yang dimiliki pengusaha sukses tersebut menjadi benar dan halal. Karena kekayaan intelektual seperti hak cipta, paten, merek, desain industri menyangkut juga kepada hukum agama. Semua orang setuju bahwa pelanggaran kekayaan intelektual adalah haram hukumnya.
Saya tidak pernah mengijinkan merek dagang Maicih dipakai oleh siapapun di luar manajemen perusahaan saya. Terlebih lagi dipakai oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang tak paham makna menghormati dan menghargai hak orang lain, dan lupa akan visi majunya budaya lokal yang kami perjuangkan. Tak sedikit pun saya ijinkan orang semacam ini menggunakan merek dagang Maicih yang saya miliki. Semoga perjuangan kami selama ini mendapat apresiasi dan dukungan yang baik dari teman-teman semua dimanapun kalian berada. Terimakasih telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan Maicih. Semoga barokah untuk kita semua. Amin.
Comments
Post a Comment